Kamis, 05 Oktober 2017

LAPORAN PROTEIN




LAPORAN BIOKIMIA
PROTEIN

ABSTRAK

Protein merupakan kelompok biomakromolekul yang sangat heterogen. Ketika berada di luar mahluk hidup atau sel, protein sangat tidak stabil. Untuk mempertahankan fungsinya, setiap jenis protein membutuhkan kondisi tertentu ketika diekstrasi dari normal biological milieu. Protein yang diekstrasi hendaknya dihindarkan dari proteolisis atau dipertahankan aktivitas enzimatiknya. Tujuan dilakukannya praktikum biokimia tentang protein adalah untuk mengetahui unsur yang terkandung dalam protein dengan uji Karbon (C), Oksigen (O), Nitrogen (N), dan Hidrogen (H) serta kegunaannya adalah agar mahasiswa dapat mengetahui adanya unsur Karbon (C), Oksigen (O), Nitrogen (N), dan Hidrogen (H) yang terkandung dalam protein. Alat yang digunakan dalam praktikum adalah tabung reaksi, pinset, sendok, bunsen, penjepit tabung (gegep). Adapun bahan yang digunakan dalam praktikum adalah casein, sodium hidroksida (NaOH), dan kertas lakmus merah. Pada Uji Adanya Karbon, Oksigen, dan Nitrogen. Menyiapkan tabung reaksi yang kering, masukkan sedikit casein. Memanaskan secara perlahan sambil memperhatikan bau yang timbul, pemanasan selanjutnya akan memperlihatkan terbentuknya arang di dalam tabung akan tampak bintik-bintik air. Serta pada Uji Adanya Nitrogen dan HidrogenMenyiapkan tabung reaksi dimasukkan casein dan serbuk sodium hidroksida (NaOH) dengan perbandingan 1:2, tempatkan kertas  lakmus merah diatas tabung reaksi, lalu panaskan. mengamati gas yang timbul dan perubahan warna kertas lakmus merah yang ditempatkan diatas tabung reaksi. NaOH berfungsi sebagai basa kuat dalam laboratorium dan digunakan pada uji hidrogen yang disebut sebagai soda api. Kasein merupakan golongan protein susu yang  memberi warna putih pada susu yang berfungsi mengstabilkan emulsi dan sebagai stabilisasi emulsi air susu. Kertas lakmus merah berfungsi sebagai detektor asam basa suatu larutan.

Kata kunci : Casein, Protein, Sodium Hidroksida

PENDAHULUAN
Protein merupakan kelompok biomakromolekul yang sangat heterogen. Ketika berada di luar mahluk hidup atau sel, protein sangat tidak stabil. Untuk mempertahankan fungsinya, setiap jenis protein membutuhkan kondisi tertentu ketika diekstrasi dari normal biological milieu. Protein yang diekstrasi hendaknya dihindarkan dari proteolisis atau dipertahankan aktivitas enzimatiknya (Sri, dkk, 2011).
Protein merupakan zat makanan yang amat penting bagi tubuh karena disamping berfungsi sebagai bahan bakar dalam tubuh juga berfungsi sebagai zat pembangun dan pengatur. Protein merupakan sumber sejumlah asam amino yang mengandung unsur C, H, O dan N yang tidak dimiliki oleh lemak atau karbohidrat. Molekul protein juga mengandung fosfor dan belerang. Sebagai zat pembangun, protein merupakan bahan pembentuk jaringan baru yang selalu terjadi dalam tubuh (Husni, 2007).
Proses penambahan asam amino pada rantai peptida dapat berlangsung terus. Jika banyaknya residu asam amino lebih besar dari sekitar 100, peptida dinamakan protein. Rata-rata molekul peptida dari 100 residu asam amino berbobot molekul 10.000. Protein demikian penting bagi jasad hidup (Antony dan Michael, 1992).
Protein menentukan ukuran dan struktur sel, komponen utama dari sistem komunikasi antar sel serta sebagai katalis berbagai reaksi biokimia di dalam sel. Semua jenis protein terdiri dari rangkaian dan kombinasi dari 200 asma amino (Sri, dkk.,2011).
Protein sederhana adalah molekul yang tersusun dari sebuah atau beberapa rantai peptida. Protein terkonjungsi adalah struktur yang juga melibatkan bagian bukan protein yang disebut gugus prostedik. Gugus prostedik seringkali berupa ion logam atau molekul organik kecil (Antony dan Michael, 1992).
Tujuan dilakukannya praktikum biokimia tentang protein adalah untuk mengetahui unsur yang terkandung dalam protein dengan uji Karbon (C), Oksigen (O), Nitrogen (N), dan Hidrogen (H) serta kegunaannya adalah agar mahasiswa dapat mengetahui adanya unsur Karbon (C), Oksigen (O), Nitrogen (N), dan Hidrogen (H) yang terkandung dalam protein. Hal inilah yang melatarbelakangi dilakukannya praktikum biokimia mengenai protein.

METODOLOGI PRAKTIKUM
Waktu dan Tempat
            Praktikum Biokimia Peternakan mengenai protein dilaksanakan pada tanggal 13 Maret 2017, pukul 13.00 WITA sampai selesai di Laboratorium Kimia Makanan Ternak, Departemen Nutrisi dan Makanan Ternak, Fakultas Peternakan, Universitas Hasanuddin, Makassar.
Alat dan Bahan
Alat yang digunakan dalam praktikum adalah tabung reaksi, pinset, sendok, bunsen, penjepit tabung (gegep). Adapun bahan yang digunakan dalam praktikum adalah casein, sodium hidroksida (NaOH), dan kertas lakmus merah.
Prosedur Kerja
A.      Uji Adanya Karbon, Oksigen, dan Nitrogen
Menyiapkan tabung reaksi yang kering, masukkan sedikit casein. Memanaskan secara perlahan sambil memperhatikan bau yang timbul, pemanasan selanjutnya akan memperlihatkan terbentuknya arang di dalam tabung akan tampak bintik-bintik air.
B.       Uji Adanya Nitrogen dan Hidrogen
Menyiapkan tabung reaksi dimasukkan casein dan serbuk sodium hidroksida (NaOH) dengan perbandingan 1:2, tempatkan kertas  lakmus merah diatas tabung reaksi, lalu panaskan. mengamati gas yang timbul dan perubahan warna kertas lakmus merah yang ditempatkan diatas tabung reaksi.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil pengamatan biokimia peternakan mengenai percobaan protein dapat dilihat pada tabel IV.
Tabel IV. Percobaan protein.
Tabung Reaksi
Gambar
Keterangan
I
Tabung I mengandung unsur karbon (C) ditandai terbentukanya arang setelah pemanasan serta terdapatnya unsur oksigen (O) yang ditandai terbentuknya bintik-bintik air pada tabung reaksi dan bau amonia yang menandakan terdapatnya unsur nitrogen (N).
II
Tabung II tercium bau amonia sebagai penanda unsur nitrogen (N), dan saat bereaksi dengan NaOH menghasilkan gelembung yang berarti adanya unsur hidrogen(N).
Sumber : Hasil Praktikum Biokimia Peternakan Fakultas Peternakan Universitas Hasanuddin Makassar
Berdasarkan hasil praktikum yang telah kami lakukan adapun hasil dari percobaan protein tersebut yaitu pada tabung I mengandung unsur karbon (C) karena setelah dipanaskan terbentuk arang serta adanya bintik-bintik air yang menandakan adanya unsur oksigen (O), serta bau amonia yang berarti terdapatnya unsur nitrogen (N). Pada tabung II juga tercium bau amonia sebagai penanda unsur Hidrogen (H), dan saat bereaksi dengan NaOH terdapat gelembung yang berarti adanya unsur hidrogen (H). Hal ini sesuai dengan pendapat Hasinah (2014) yang menyatakan bahwa kasein merupakan salah satu protein dalamsusu yang diketahui jumlahnya paling banyak dalam susu.
 Kertas lakmus merah yang berubah jadi biru karena NaOH yang berfungsi sebagai basa kuat  yang bereaksi dengan casei. Hal ini sesuai dengan pendapat Risal (2014) yang menyatakan bahwa larutan NaOH ternyata dapat menimbulkan reaksi autohidrolisis yakni sebuah respon yang dihasilkan oleh suatu mikroorganisme yang disebabkan adanya pengaruh panas yang memenuhi syarat.
PENUTUP
Kesimpulan
            Berdasarkan praktikum biokimia peternakan mengenai protein dapat disimpulkan bahwa protein mengandung unsur karbon (C) yang ditandai dengan terbentunya arang setelah dilakukannya pemanasan sampel, terbentunya bintik-bintik air pada tabung menandakan adanya unsur oksigen, terciumnya bau aminia menandakan adanya unsur nitrogen (N), serta terbentuknya gelembung pada saat bereaksi degan NaOH menunjukkan adanya gas hidrogen (H).
Saran
Sebaiknya peralatan dan bahan laboratorium agar diperhatikan supaya praktikan tidak lagi menyiapkan peralatan lab.
DAFTAR PUSTAKA
Antoni C. W. dan Michael. S. M. 1992. Pengantar Kimia Organik dan Hayati. Institut Teknologi Bandung. Bandung
Hasinah H. dan Bess T. 2020. Identifikasi Gen k-Kasein Untuk Seleksi Pada Sapi Perah. Pusat Penelitian Dan Pengembangan Peternakan. Bogor
Husni E., Asmaedy S., dan Reci A. 2007. Analisa Zat Pengawet Dan Protein Dalam Makanan Siap Saji Sosis. Universitas Andalas. Padang
Risal, Y. H., dan Wahyunanto A. 2014. Pengaruh Konsentrasi NaOHh Dan Lama Waktu Pemanasan Microwave Dalam Proses Pretreatment Terhadap Kadar Lignoselulosa Chlorella Vulgaris. Universitas Brawijaya. Malang
Sri W., Sri R., Estri L.A., dan Fatchiyah.  2011. Biologi Molekular Prinsip Dasar Analisis. Erlangga. Jakarta

1 komentar:

  1. Buy Online Casino: Emperor Casino Slot Machine | Shooting
    Emperor Casino kadangpintar is an online casino featuring real money games 샌즈카지노 for you to 제왕 카지노 play online casino games with real money prizes! Play in your browser for free or for real

    BalasHapus